Black Hole
Black hole (lubang hitam) bakal menghisap apapun yang
mendekatinya, termasuk cahaya yang melintas. Dan kini para astronom mendapatkan
bukti bahwa bintang-bintang di langit pun tidak luput dari ’keserakahannya.’
Pengamatan
dari tiga teleskop ruang angkasa sinar-X selama lebih dari satu dekade
menunjukkan adanya sebuah bintang yang tercabik dan ditelan oleh sebuah black
hole.
Sebelumnya
para astronom sudah melihat bagaimana black hole menyedot gas yang beterbangan
di sekitarnya, lalu memanaskan gas tersebut sehingga memancarkan radiasi dalam
berbagai panjang gelombang, mulai dari gelombang radio hingga gelombang cahaya
tampak dan sinar-X. Mereka juga memperkirakan bahwa sebuah bintang sekalipun
bisa terkoyak karena daya tarik gravitasi sebuah black hole, namun bukti
mengenai hal itu baru didapatkan sekarang.
Berdasarkan
pengamatan, para astronom melihat sebuah bintang yang terlempar mendekati pusat
sebuah galaksi akibat kedekatan posisinya dengan bintang lain. Dalam
perjalanannya menempuh jalur tersebut, ia mendekati sebuah black hole raksasa
yang massanya setara dengan 100 juta kali massa Matahari, lalu tersedot arus
hisapnya.
“Bintang itu
sesungguhnya bisa selamat bila hanya terhisap sebagian, misalnya gasnya saja,”
ujar Stefanie Komossa, astronom di Max Planck Institute for Extraterrestrial
Physics, Jerman. “Namun dalam peristiwa ini ia terhisap seluruhnya.”
Adapun black hole raksasa di atas, berada dekat pusat galaksi RX J1242-11. Jaraknya sekitar 700 juta tahun cahaya dari Bumi. Sementara bintang yang dihisapnya seukuran Matahari kita. Ia terkoyak-koyak dan terhisap selama beberapa hari.
Awalnya,
bintang itu kehilangan gas-gas selimutnya yang tersedot ke black hole. Kemudian
ia terpanaskan hingga jutaan derajat sebelum ditelan sang lubang hitam, seraya
melepaskan tenaga setara dengan energi yang dihasilkan pada sebuah ledakan
supernova. Dalam perisitwa tersebut, para astronom dapat menangkap aktivitas
sinar-x yang terpancar terang menggunakan teleskop-teleskop ruang angkasa.
“Dengan data
ini, kita memiliki bukti pasti bahwa black hole mampu memangsa sebuah bintang,”
kata Gunther Hasinger, astronom dari Max Planck Institute. Adapun temuan ini
sendiri diumumkan dalam konferensi pers NASA Rabu sore (18/2) dan akan
dijelaskan secara detail dalam Astrophysical Journal edisi mendatang.
Sifat buruk
Black hole dikenal sebagai pemakan yang ceroboh. Mereka ’mencerna’ sedikit saja benda yang berada di ’piring makannya’, lalu memuntahkan sisanya ke ruang angkasa. Dalam kasus ini, hanya sekitar satu persen dari bagian bintang malang itu yang ditelan. Sisanya dilemparkan kembali ke galaksi menggunakan energi yang luar biasa dahsyat.
Black hole dikenal sebagai pemakan yang ceroboh. Mereka ’mencerna’ sedikit saja benda yang berada di ’piring makannya’, lalu memuntahkan sisanya ke ruang angkasa. Dalam kasus ini, hanya sekitar satu persen dari bagian bintang malang itu yang ditelan. Sisanya dilemparkan kembali ke galaksi menggunakan energi yang luar biasa dahsyat.
Peristiwa
penghisapan dan pemuntahan kembali itu terekam lewat teleskop ruang angkasa
Chandra X-ray milik NASA dan XMM-Newton milik Badan Antariksa Eropa.
Sebelumnya, tim riset mempelajari dahulu foto-foto permulaan yang diambil oleh
satelit Roentgen Jerman (ROSAT) pada tahun 1990 dan 1992, yang memperlihatkan
pancaran sinar-X ketika bintang mulai terkoyak.
Intensitas
pancaran itu kemudian melemah seiring dengan makin tercerainya tubuh sang
bintang. Penurunan aktivitas pancaran yang cepat diduga juga terjadi karena
adanya penghisapan lebih lanjut oleh ruangan di sekitar black hole. Pada
puncaknya, black hole bisa menelan sebuah objek seukuran Bumi tiap 10 menit.
Sejatinya
peristiwa seperti ini sangat sulit diamati karena black hole sendiri tidak bisa
dilihat. Kita hanya bisa melihat jejak cahaya yang terhisap ke dalamnya. Para
astronom sejauh ini mendeteksi keberadaan black hole dengan memperhatikan
aktivitas cahaya di serta kecepatan bintang maupun gas-gas di jagad raya. Bila
di suatu tempat tidak ditemukan cahaya, namun di sekitarnya banyak objek
angkasa menuju ke satu titik dengan kecepatan tinggi sebelum hilang, maka titik
tersebut dipastikan sebuah black hole.
Tidak ada bahaya bagi Bumi
Di galaksi Bima Sakti tempat Bumi kita berada juga terdapat sebuah black hole dengan masa antara 3,2 juta hingga 4 juta kali massa Matahari. Black hole kita ini termasuk tenang dibanding black hole lain. Menurut para ilmuwan, sebabnya antara lain karena sedikitnya objek sekitar yang bisa dihisapnya.
Sedangkan
black hole di galaksi lain, disebut jauh lebih aktif. Peristiwa penghisapan
bintang seperti yang dilihat tim Komossa, diperkirakan terjadi sekali tiap
10.000 tahun dalam sebuah galaksi yang memiliki black hole. Namun mengingat ada
milyaran black hole di jagad raya, maka diperlukan pengamatan lebih lanjut
untuk mengetahui frekuensi kejadian tersebut.
Kembali pada
galaksi kita, bila sebuah bintang terkoyak di pusat Bima Sakti, maka peristiwa
itu akan menghasilkan pancaran sinar-X 50.000 kali lebih terang dibanding semua
sumber sinar-X di galaksi.
Apakah ada
kemungkinan Matahari kita dan planet-planetnya terhisap black hole? Dikatakan
para ilmuwan, tata surya kita berada sekitar 25.000 tahun cahaya dari pusat
galaksi Bima Sakti, sehingga arus hisap black hole di pusat tidak akan
membahayakan Bumi.
Sumber:
CNN/BBC/space.com/wsn