Badai Matahari Setara Dengan Ratusan Bom Hidrogen
Setelah 10 tahun ‘terlelap’ dalam tidur panjangnya, Matahari bangun. Bangkitnya Sang Surya membuat para astronom bersiaga penuh.
Minggu ini, beberapa media Amerika Serikat (AS) memberitakan, Badan Antariksa AS, NASA memperingatkan ‘tsunami Matahari’ yang menciptakan fenomena aurora — saat suar Matahari memukul perisai Bumi awal Agustus lalu, hanya permulaan.
Itu hanya awal dari badai Matahari masif yang berpotensi merusak jaringan listrik dan satelit di seluruh planet Bumi.
NASA telah menangkis semua pemberitaan itu dengan mengatakan, hal itu bisa terjadi ‘dalam waktu 100 tahun atau hanya 100 hari’. Namun astronom Australia mengatakan, komunitas ilmuwan luar angkasa bertaruh badai Matahari bisa datang lebih cepat.
Meski mengeluarkan bantahan, NASA telah mengawasi aktivitas badai di Matahari sejak 2006. Dan berita yang beredar di AS menyebut badai matahari bisa terjadi di tahun bencana yang ‘diramalkan’ Hollywood — 2012.
Kilas balik ke belakang, badai Matahari pada 1859 dan 1921 menyebabkan kekacauan, badai itu memutus jaringan telegram dalam skala yang masif. Dan, badai 2012 diduga lebih berefek negatif.
“Konsensus umum di kalangan para astronom, badai Matahari pada 2012 atau 2013 akan jadi yang terburuk dalam 100 tahun terakhir,” kata dosen astronomi dan kolumnis, Dave Reneke, seperti diberitarakan laman News.com.au, 25 Agustus 2010.
Peringatan khususnya ditujukan untuk maskapai penerbangan, perusahaan telekomunikasi, dan siapapun yang tergantung pada sistem GPS modern.
“Bahkan bisa memutus rangkaian listrik dan ‘memukul’ satelit yang mengorbit, seperti yang terjadi tahun ini,” tambah Reneke.
Namun, ilmuwan tak begitu peduli apakah badai Matahari berikutnya terburuk dalam sejarah, ataukah separah badai 1859.